Love for Sale (2018) Poster

(2018)

User Reviews

Review this title
2 Reviews
Sort by:
Filter by Rating:
7/10
Fresh take on Indonesia Drama
firmanfmn29 December 2018
Warning: Spoilers
Love for sale adalah film layar lebar pertama untuk Gading marten atau bisa dibilang Gadeng marten terlahir untuk memerankan Richard,seorang Pria 40an yang masih saja membujang dan cenderung strict dengan pekerjaannya apalagi dengan karyawannya.Sampai suatu saat datanglah Arini (manic pixie dream girl) yang bisa mengubah sosok kaku dan keras Richard ini.

Film ini berbagi kesamaan dengan film besutan Spike Jonze "HER" dimana si Richard berbagi kesamaan dengan Theodore karakter di film itu,sama" kesepian dan masih belum bisa moveon dari wanita.Script nya lumayan,dialognya agak kaku di bagian bagian tertentu,komedina tidak terlalu ngena tapi bisa ditutupi dengan akting yang bagus dari mas Gading mengingat ini debut pertamanya di layar lebar,Dela darthya aka Arini tampil begitu manis layaknya Manic pixie dream girl seharusnya,mampu masuk ke dalam kehidupan sang karakter utama dengan baik.

Namun Love for sale agak kesulitan menampilkan ending yang bagus,dimana ternyata oh ternyata si manis Arini adalah pembohong ,ia berbohong tentang keluarganya,semua konsep aplikasi dating Love.inc adalah penipuan ,ia menghilang seperti angin,kemungkinan setelah kontraknya denga Richard habis,disini kita dibuat bertanya-tanay apakah Arini benar-benar mencintai Richard atau hanya sandiwara belaka.Berbeda dengan "HER" dimana Samantha disini Arini ,mengungkapkan dan menjelaskan kenapa harus ppergi dan disitu kita tahu bahwa Samantha tidak punya pilihan lain selain harus meninggalkan Theodore ,di sini Arini punya pilihan dan ia memilih untuk menghilang,memaksa Richard untuk mendapatkan semacam ilham untuk membuang semuanya,memberikan harta bendanya kepada karyawannya dan meninngalkan Bisnis printingya kepada karyawan.kemanakah Richard pergi?ke pacitan?i dont think so,mengingat semua kebohongan yang dilontarkan Arini ,akankah Richard masih mau mengejarnya?
6 out of 9 found this helpful. Was this review helpful? Sign in to vote.
Permalink
9/10
For the singles out there
naufalul-umam9 February 2019
A very heartwarming movie. And it is very rare for us Indonesians to talk about such subject. Being single (or in Indonesian term: jomblo) is regarded as being socially impaired. The point is, many of these secluded singles do not have a chance to practice their social skill, hence, the idea of "love service company" that provides them a chance to learn about the intimate relationship is a great way to run the plot. Richard's character development was unfolded steadily throughout the movie, and by the end, the movie provoked a meaningful question about the value of self-discovery and self-compassion before falling in love. Oh, and BTW, every shot in this movie is so damn good!
14 out of 17 found this helpful. Was this review helpful? Sign in to vote.
Permalink

See also

Awards | FAQ | User Ratings | External Reviews | Metacritic Reviews


Recently Viewed